Wahai Langit, Tanyakan pada-Nya.
Mengapa dia menciptakan sekeping hati ini
Begitu rapuh dan mudah terluka..
Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta
Begitu kuat dan kokoh,
Saat berselimut cinta dan asa..
Mengapa dia menciptakan rasa sayang dan rindu
Didalam hati ini..
Mengisi kekosongan di dalamnya..
Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih
Menimbulkan segudang tanya..?
Menghimpun berjuta asa. Memberikan semangat..
juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira
Mengapa dia menciptakan kegelisahan dalam relung jiwa
Menghimpit bayangan, Menyesakkan dada..
Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa…
Wahai ilalang..
Pernah kan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini
Mengapa kau hanya diam..?
Katakan padaku..!!
Sebuah kata yang bisa meredam gejolak hati ini..
Sesuatu yang dibutuhkan raga ini..
Sebagai pengobat tuk rasa sakit yang tak terkendali
Desiran angin membuat berisik dirimu, Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku
Aku tak tahu apa maksudmu..?
Hanya menduga
Bisikanmu mengatakan ada seseorang di balik bukit sana
Menunggumu dengan setia
Menghargai apa arti cinta
Hati yang terjatuh dan terluka
Merobek malam menoreh seribu duka
Kukepakkan sayap-sayap patahku..
Mengikuti hembusan angin yang berlalu
Menancapkan rindu Disudut hati yang beku
Dia retak, hancur bagai serpihan cermin, Berserakan..
Sebelum hilang di terpa angin
Sambil terduduk lemah
Ku coba kembali mengais sisa hati
Bercampur baur dengan debu
Ingin ku rengkuh
Ku gapai kepingan di sudut hati
Hanya bayangan yang ku dapat
Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya
Tak sanggup ku kepakkan kembali sayap ini
Ia telah patah, Tertusuk duri-duri yang tajam
Hanya bisa meratap
Meringis..
Mencoba menggapai sebuah pegangan
sumber dari situs : http://catatanharian.wordpress.com/2007/05/02/sayap-sayap-patah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar